Setelah pulang dari RSU H.Adam Malik dalam Kondisi Lemah dan Memprihatinkan, Kapolda Sumut bersama Jasaraharja bawa Syahdika Ke RSU Bhayangkara Medan

Foto:  Ria Sitorus bersama Dr Dewi dan Ibu Syahdika diruang rawat inap Syahdika RS Bhayangkara Medan, Selasa(26/9).(M.M)

Medan,(Infokasus.24).

Setelah Viral dimedia Online terkait M Syahdika (20) thn, korban laka – lantas (16/6) lalu dan sempat dirawat di RSUD H.Adam Malik Medan selama dua pekan dan pihak RS H. Adam Malik mengembalikan Syahdika dalam kondisi lemah dan memprihatinkan itu, Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setiya Imam Efendy bersama pihak Jasaraharja menemui Dika dikediamamnya Jalan Biru – biru Pasar VI Delitua Kabupaten Deliserdang dan lansung membawa Dika ke RS Bhayangkara Medan Selasa (26/09) guna untuk merawat Dika kembali kerumah sakit Bhayangkara Medan sampai kondisi Dika pulih dan benar benar sembuh.

Adapun sikap dan kepedulian Kapolda sumut bersama Jasaraharja terhadap Dika karena rasa kemanusiaan dan saling perduli sesama manusia yang tumbuh di hati Kapolda yang amat dalam.

M.syahdika pasien korban tabrak lari (16/6) yang sebelumnya mengalami kebocoran dari pinggul sebelah kiri dan mengeluarkan cairan atau nanah setelah usai pasca operasi pada ususnya (23/7) di RSU ROYAL PRIMA medan jalan Ayahanda Kecamatan Medan Petisah Sei Putih Tengah Kota Medan.

Mirisnya kondisi yang di alami syahdika, dengan kesehatannya menurun selepas pasca operasi, dan mengalami gizi buruk efek dari infeksi usus bocor atas kelalaian beberapa rumah sakit yang pernah menangani Syahdika.

Kepedulian Kapoldasu Irjen Pol Agung Setya dan Jasaraharja terhadap korban laka – lantas mendapatkan apresiasi dari pihak keluarga dan mengucapkan terima kasih atas bantuan dan pertolongan yang di berikan untuk syahdika.

“Kami dari pihak seluruh keluarga Syahdika  sangat mengapresiasi Kapolda Sumut dan Jasaraharja dan kami juga tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sedalam dalamnya semoga Tuhan slalu memberi Riski dan kesehatan kepada Kapolda dan Jasaraharja, ” ucap Sizka ibu Dika sambil meneteskan airmata penuh dengan haru saat ditemui wartawan di RS Bhayangkara Ruang Rindu kelas 2 Medan, Selasa (26/09).

Hal ini juga mendapat perhatian dari Pemerhati kesehatan sekaligus Bacaleg kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Sumatera Utara Dr.Dewi Fitriana M.kes, melihat kesehatan dan fisik Syahdika, yang sangat lemah dan membutuhkan protein dan gizi, menerangkan setidaknya pemerintah mampu memberi bantuan dan santunan, apa lagi kasus korban tabrak lari yang dialami Syahdika, yang mana dia sebagai tulang punggung keluarga untuk membantu ibunya kini tidak bisa bekerja lagi melihat kondisi kesehatan yang dialaminya.

“Melihat kesehatan dan fisik Syahdika yang sangat lemah, membutuhkan banyak protein dan gizi , seharunya pemerintah dapat memberi bantuan dan santunan , apalagi korban tabrak lari yang dialaminya dimana Ia (Syahdika) adalah tulang punggung keluarga untuk membantu ibunya yang kini tidak dapat bekerja lagi karena kondisi kesehatannya “, jelas Dewi kepada wartawan, Selasa (26/09) di RS Bhayangkara Medan.
Adapun relawan Ria Br.sitorus selaku ketua Pic Sosial JPKP Sumut bersama rekan-rekan nya juga mengucapkan terimakasih atas apresiasi dan bantuan yang di berikan Kapolda Sumut bersama Jasaraharja kepada keluarga korban yang benar-benar membutuhkan sekali, melihat kondisi syahdika butuh pertolongan medis dengan total.

“Saya Ria Sitorus sebagai ketua Pic Sosial Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) sangat mengapresiasi yang dilakukan Kapolda Sumut bersama Jasaraharja terhadap bantuan kesehatan yang diberikan kepada Klien kami.

Syahdika yang sekarang dirawat inap di Rumah Sakit Bhayangkara Medan “,  ucap Ria kepada Wartawan, Selasa (26/09) di RS Bhayangkara Medan.

Perihal atas kejadian tersebut Ria Br. Sitorus juga mengharapkan kepada pemerintah khususnya bagian Dinas kesehatan agar pihak-pihak RS yang mana oknumnya didalam dapat ditegur, agar tidak terjadi lagi seperti yang dialami Syahdika – Syahdika yang lain.

Ria juga menyampaikan kepada awak media agar Polda dan jajarannya dapat memberikan sanksi kepada rumah sakit yang menangani Syahdika atas kelalaian pihak rumah sakit yang mana kondisi Syahdika sangat buruk dan  memberikan santunan kepada korban atas prilaku mereka terhadap Syahdika, agar menjadi efek jera dan tidak terjadi hal yang serupa seperti yang dialami Syahdika.

Masih kata Ria, jika pihak rumah sakit masih ada oknum yang nakal demi mengambil keuntungan pribadi, Ria berharap agar pihak manajemen rumah sakit dapat memberhentikan para oknum tersebut, atas kelalaian yang dilakukan, agar masyarakat mendapatkan hak-haknya untuk kesehatan. tutup Ria. (M.M).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *